Pensi SMUNDA (SMU 2) Malang

Pensi SMUN 2 Malang

Acara perayaan ulang tahun SMUN 2 Malang kita tercinta akan diadakan di Tennis Indoor Araya pada 2 Juni 2007. Dikemas dalam bentuk Pensi, ada macam2 kegiatan yang seru abis. Start from 8 am ’till nite. Bintang tamu ‘Putih’, dibuka oleh band2 SMUN 2 dan band dari alumni.Jangan sampai lewatkan acara ini. I’ll c
u there, guys . . .

Hari: Sabtu, 2 Juni 2007
Jam : 3 Sore sampai selesai
Tempat : Tennis Indoor Araya Malang

HTM: RP. 20.000,- (Khusus Alumni)
Tiket bisa dibeli langsung di Tennis Indoor Araya pada hari Sabtu

Untuk alumni akan disediakan tempat khusus.

Mohon hubungi teman-teman lainnya,karena kehadiran kita akan sangat membantu adik-adik kita di SMUN 2 Malang.

sumber: http://www.friendster.com/13837073

Technorati Tags: , , ,

23 responses to “Pensi SMUNDA (SMU 2) Malang

  1. Saya hanya ingin memberi info tentang pendidikan terbaik di dunia,
    Finlandia – Kualitas Pendidikan Terbaik di Dunia

    KUALITAS PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA

    Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki
    peringkat pertama di dunia? Kalau Anda tidak tahu, tidak mengapa
    karena memang banyak yang tidak tahu bahwa peringkat pertama untuk
    kualitas pendidikan adalah Finlandia. Kualitas pendidikan di negara
    dengan
    ibukota Helsinki, dimana perjanjian damai dengan GAM
    dirundingkan, ini memang begitu luar biasa sehingga membuat iri semua
    guru di seluruh dunia.

    Peringkat I dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei
    internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for
    Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan
    nama PISA mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga
    Matematika. Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi
    juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental.
    Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas. Lantas apa
    kuncinya sehingga Finlandia menjadi Top No 1 dunia? Dalam masalah
    anggaran
    pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi
    dibandingkan rata-rata negara di Eropa tapi masih kalah dengan
    beberapa negara lainnya.

    Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar,
    memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau
    memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia
    mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan
    negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka
    justru
    lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea,
    ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam
    perminggu

    Lalu apa dong kuncinya? Ternyata kuncinya memang terletak pada
    kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia boleh dikata adalah guru-guru
    dengan
    kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri
    adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka
    tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru
    mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1
    dari
    7 pelamar yang bisa diterima, lebih ketat persaingainnya
    ketimbang masuk ke fakultas bergengsi lainnya seperti fakultas hukum dan
    kedokteran! Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh
    siswa dengan kualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi dengan
    kualitas seadanya pula.

    Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan dan pelatihan guru
    yang
    berkualitas tinggi tak salah jika kemudian mereka dapat menjadi
    guru-guru
    dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan kompetensi tersebut mereka
    bebas
    untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum
    yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang
    mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan
    evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas
    pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang
    menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita
    cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian, ungkap seorang guru di
    Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur
    dengan ujian. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk
    mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga
    lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

    Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!
    Inimembantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka
    sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.
    Dan
    kalau mereka bertanggungjawab mereka akan bekeja lebih
    bebas.Guru tidak harus selalu mengontrol mereka.

    Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari
    sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika
    mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak
    belajar
    apa-apa kalau kita tinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh guru.
    Disini
    guru tidak mengajar dengan metode ceramah, Kata Tuomas Siltala, salah
    seorang siswa sekolah menengah. Suasana sekolah sangat santai dan
    fleksibel. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan
    dan belajar menjadi tidak menyenangkan, sambungnya.

    Siswa yang lambat mendapat dukungan yang intensif. Hal ini juga yang
    membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di
    Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan
    yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD.

    Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai
    kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani
    masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi
    setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai,
    umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu;
    berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu
    untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

    Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka.
    Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal
    tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan
    menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan
    kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan
    nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada
    sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap
    dirinya masing-masing.

    Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir
    siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya. Kehebatan sistem
    pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang
    tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada
    keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya gagal dalam
    mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti ada yang
    tidak beres dengan pengajaran saya! Benar-benar ucapan guru yang
    sangat bertanggungjawab.

    Diambil dari Top of the Class – Fergus Bordewich
    Original message: 1001Buku.org

    Suka

  2. Aloo smuanya… lam kenal ya.

    Saya sama sekali kehilangan kontak teman2 angkatan ’88 “,

    Please help me to find all friend… (dama.mulia@yahoo.com)

    thanks all.

    Suka

  3. Lulusnya th. 88 Sus. Mungkin waktu kami dah lulusan, Susi baru masuk kls.I. Kapan ya ank. 88 ngadain reuni? dah kangen pengen kumpul-kumpul lagi…..

    Suka

  4. aku angkatan 89.. harusnya di buatkan web khusus untuk ndata alumni2 ini ya..sman2malang.com mungkin.. ato apa udah ada ya.. he he he.. salam
    kenal semua deh..

    Suka

  5. Assalamualaikum Kera2 ngalam karo nawak2 kabeh
    mo numpang cari teman2 yg hilang kabar.
    aku lulusan 92 dari kelas 1-6, 2 dan 3 sos
    kali ada yg mo kenalan dan friend2 lama, hub me di khoirul_spindo@yahoo.com. YM juga ada.
    thanks buat yg bikin blog

    Suka

Tinggalkan komentar