Tentang 2012 yang (semoga) mencerahkan

Semoga tulisan dari sdr. abuaisyah (menunggu pandangan yg berbeda dari teman-teman lain) bisa lebih kurang sedikit meng-clear-kan pro kontra yang ada, dan saya mohon maaf kalau ada perkataan yg kurang tepat (emosional) yg saya tujukan kepada MUI (pada media sosial seperti plurk, twitter dan facebook), itu semua sebetulnya bentuk rasa sayang terhadap lembaga yg kita (umat Islam) hormati ini untuk bisa tetap berwibawa dan kredibel (tidak menjadi bahan tertawaan orang lain)

baca lebih lanjut ulasannya http://www.abuaisyah.org/2009/11/18/menanggapi-film-2012/

.. btw, saya masih menunggu penjelasan mendalam ttg statement pelarangan menonton 2012 oleh MUI yang jujur saja sampai detik ini masih belum dapat saya terima (takut ada pendangkalan akidah?), karena banyak teman2 yg mempertanyakan alasan2nya dan saya jelas tidak tahu, la wong bukan saya yg ngelarang kok hehehe..

sekarang saya jadi sibuk menanggapi teman2 khususnya yg nonmuslim untuk menjelaskan kasus prokontra ini, tentunya sebagai umat Islam saya tidak bisa diam saja toh kalau lembaga terhormat ini jadi bahan guyonan, dan jujur saya bingung apa yg harus saya sampaikan kepada mereka..

apakah saya menyampaikan alasan dari MUI tersebut (pendangkalan akidah) apa adanya? wah bisa diketawain sampe jungkel jungkel

ini loh sebetulnya kritisi saya terhadap MUI, bukan bentuk menjelek2an, menghina ataupun memaki, toh ini buat kebaikan MUI sendiri, dan ya mungkin saya juga salah kalau sempat menyampaikannya dengan kurang bijak pemilihan kata-katanya :)

statement beberapa pemimpin umat Islam:

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi mengatakan, persoalan kiamat sebagaimana cerita dalam film 2012 perlu ditelaah lebih dulu sebelum memutuskan untuk dilarang beredar.

“Saya kira masalahnya itu harus dilihat dulu filmnya. Apa film itu sekadar menggambarkan kiamat atau menentukan. Kalau hanya menggambarkan, ya boleh-boleh saja,” kata Hasyim

“Belum ada rencana untuk mengeluarkan fatwa haram. Film itu hanya tontonan bukan tuntunan,” ujar Ma’ruf Amin, Ketua Koordinasi Fatwa MUI,

film 2012 berbeda dengan film-film porno, sehingga MUI tidak merasa perlu untuk mengeluarkan fatwa haram. Film 2012 adalah karya dan imajinasi sang sutradara. “Kalau film porno, pasti kami segera bertindak dan mengeluarkan fatwa haram,” kata Ma’ruf Amin. Dikatakannya, film tersebut akan menggiring opini masyarakat bahwa kiamat akan terjadi pada 2012. Menurutnya, umat Islam tidak akan tersesat jika memahami ajaran Islam mengenai hari kiamat.

“Itu kan hanya imajinasi saja, seolah-olah itulah gambaran hari kiamat dan di tahun itulah terjadinya kiamat, tapi kan tidak ada yang tahu secara pasti kapan kiamat itu akan datang,” ujarnya Ketua MUI KH. Ma’ruf Amin

“Saya tidak melihat ada sesuatu yang bisa menyesatkan, selama itu dipandang hanya sebatas imajinasi dari pembuat film yang mencoba mengambarkan kiamat terjadi pada tahun 2012. Jadi silakan saja menonton film itu,” ujarnya.

 

artikel lain:

52 responses to “Tentang 2012 yang (semoga) mencerahkan

  1. setuju sama abuaisyah..dr kmaren aku ‘agak gregetan’ dgn pro kontra 2012 ini bukan krn filmnya..sekali lg BUKAN krn filmnya..tp krn ada kata2 yg kurang pantas untuk MUI..Ngutip dr tulisan abuaisyah “Namun perlu diingat, dengan seorang muslim melecehkan MUI sendiri, maka ia sama saja meludahi muka sendiri. Apabila memang MUI ada salah, kita bisa maklumi, itu yang pertama. Kedua, apabila kita mampu mendudukkan masalahnya, maka bicaralah 4 mata dengan pengurus MUI yang berkepentingan dengan masalah ini, jangan malah diumbar di tulisan khalayak ramai, sebab hal ini berhubungan denganwadah Umat Islam.”

    Suka

  2. hidup adalah tentang sebuah pilihan.Mau nonton silahkan..mau enggak nonton jg silahkan..Pilihlah sesuka hati kalian kesenangan dan kemanfaatan untuk diri kalian sendiri. Tapi jgn menghujat MUI sebagai salah satu wadah umat islam..itu sama aja kayak meludahi diri sendiri.Wallahu’alam bishawab.

    Suka

    • “… Mau nonton silahkan..mau enggak nonton jg silahkan..Pilihlah sesuka hati kalian kesenangan dan kemanfaatan untuk diri kalian sendiri….”

      ini juga mungkin ada baiknya kalau disampaikan ke pihak MUI (yg mengeluarkan statement) ?

      🙂

      Suka

  3. maksud hati bukan menghujat, tapi mempertanyakan alasan/landasan statement penolakan/pelarangan menonton 2012 yang tetep saya nilai sampai saati ini masih terlalu lemah dan dangkal

    terlepas dari menghujat atau tidak menghujat, bagaimana kita menyikapi statement tersebut yang sudah menjadi prokontra? bagaimana menjelaskan kepada teman2 nonmuslim (yg banyak mempertanyakannya, malah ada yg menertawakannya) khususnya atas anjuran yg dikeluarkan para pemimpin umat kita ini? bagaimana menjaga kehormatan MUI?

    di banyak media statement MUI ini malah jadi perang komentar dan ujung2nya bisa memecah belah bangsa dan menjurus SARA

    lalu apa harus tetap diam?

    kalau saya tetap akan mengkritisi, namun akan mencoba berusaha lebih bijak lagi dalam mengeluarkan pendapat supaya tidak salah paham

    Suka

  4. luruskan dgn dasar ilmu..coba baca ini:
    http://www.acehforum.or.id/pijakan-seorang-muslim-t11700.html?s=aa0428e5ff93a25422441e61e2936696&

    quote:
    Dan ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata :

    مَا أَنْتَ بِمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيْثًا لاَ تَبْلُغُهُ عُقُوْلُهُمْ إِلاَّ كَانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةٌ

    “Tidaklah engkau berbicara kepada suatu kaum dengan suatu pembicaraan yang tidak bisa dicerna oleh akal mereka kecuali akan menjadikan fitnah pada sebagian dari mereka”.(Diriwayatkan oleh Muslim dalam Muqaddimah Shohihnya dengan sanad yang terputus).

    Suka

    • contoh konkritnya donk 🙂

      sekarang gini deh, gimana tanggapan kita sebagai umat muslim menjelaskan kepada mereka yg mempertanyakan statement pelarangan itu?

      melihat kondisi spt berikut:
      1. MUI pusat tidak mempermasalahkan penayangan film 2012
      2. MUI kabupaten Malang dan mungkin ada beberapa didaerah lain yg mempermasalahkannya
      3. kita juga sependapat dengan kalimat “… Mau nonton silahkan..mau enggak nonton jg silahkan..Pilihlah sesuka hati kalian kesenangan dan kemanfaatan untuk diri kalian sendiri…”
      4. banyak yg menertawakan statemen yg lemah landasannya sehingga membuat kewibawaan MUI menjadi tercoreng

      ini sudah terlepas dari masalah hujat menghujat itu lo ya….

      Suka

    • adanya kesan menghujat itu kan ekses dari adanya statement yang banyak orang menilai sangat lemah landasan pemikirannya, ok lah menghujat itu memang tidak baik, dan sebaiknya kita dijauhkan dari hujat menghujat apalagi sesama umat muslim, nah sekarang, gimana contoh konkritnya kita menanggapi masalah yg jujur saya sndiri merasa resah karena MUI jadi bahan tertawaan karena statement MUI (kabupaten Malang) sendiri,

      kita g mungkin toh cuma bisa bilang “hei kamu jangan menghujat, jangan memaki” kita harus juga bisa memberikan alasan2 nya toh

      Suka

  5. ..”Kedua, apabila kita mampu mendudukkan masalahnya, maka bicaralah 4 mata dengan pengurus MUI yang berkepentingan dengan masalah ini, jangan malah diumbar di tulisan khalayak ramai, sebab hal ini berhubungan denganwadah Umat Islam”..silahkan bicara dgn MUI..tanyakan apa dasarilmunya mereka membuat larangan itu..apakah seperti sumber yg aku kasihkan diatas?
    baca lagi tu”Kaidah Ketiga : Tidak boleh berkomentar dalam perkara-perkara Nawazil kecuali para ulama besar ahli ijtihad.

    Nawazil jamak dari Nazilah, maksudnya yaitu kejadian-kejadian atau masalah-masalah kontemporer yang terjadi pada kaum muslimin.”

    jgn menjudge statemen MUI lemah landasannya!!!
    Udah baca apa belum??atau tetap gak ngerti??!!! Jgn membuat fitnah!! dan memperkeruh keadaan!!Naudzubilahimindalik..astaghfirullah..kl ada yg salah bukannya diluruskan malah diketawain..atau buat bahan guyonan..astahgfirullah…

    Suka

    • loh loh? yang menertawakan kan bukan saya, tadi kan sudah dijelasin, banyak ORANG LAIN yg menertawakannya, pertanyaannya, gimana cara menanggapinya, coba baca lagi komentar ku, kalau aku menilai lemah landasannya itu bukan berarti memfitnah, coba disimak kalimatnya, lagian MUI pusat pun berpikiran bahwa film tersebut tidak ada masalah, berarti ada perbedaan pemikiran di intern sndiri toh

      gak usah dibikin ribet deh, kan tadi aku minta, bisa gak solusi/tanggapan terhadap MEREKA (bukan aku) yang menertawakan statemen ini, itu lo maksudku.. kok malah mbulet di masalah fitnah, malah memperkeruh suanana?

      justru aku pengen cari tau pandangan dari sisi lain untuk meng-clearkan masalah ini, dan coba beri contoh konkrit sapa tau situ ada komentar/tanggapan yg bisa membantu menjelaskan kepada ORAN LAIN yang menertawakan statement tersebut

      tolong dibaca baik2, inti maksud dari tulisannya, jangan emosian dulu 🙂

      “… jgn menjudge statemen MUI lemah landasannya!!!
      Udah baca apa belum??atau tetap gak ngerti??!!! Jgn membuat fitnah!! dan memperkeruh keadaan!!Naudzubilahimindalik..astaghfirullah..kl ada yg salah bukannya diluruskan malah diketawain..atau buat bahan guyonan..astahgfirullah… “

      Suka

  6. gak ada api kalau gak ada asap..gak akan ada yg ngetawain kalau anda sendiri tidak memancingnya untuk diketawain..Jgn membuat malu diri sendiri..
    “Tidaklah engkau berbicara kepada suatu kaum dengan suatu pembicaraan yang tidak bisa dicerna oleh akal mereka kecuali akan menjadikan fitnah pada sebagian dari mereka”.(Diriwayatkan oleh Muslim dalam Muqaddimah Shohihnya dengan sanad yang terputus).” Sudah jelas??

    Suka

    • kok jadi begini lama lama….

      lets get this things (mengetawai, memaki, memfitnah) out for the of the box

      back to the point of the case

      MUI kabupaten Malang mengeluarkan statement melarang menonton film 2012 dengan alasan mendangkalkan akidah umat, karena memperotonkan kiamat dimana umat islam meyakini kiamat itu di tangan Allah SWT.

      faktanya, beliau yang mengeluarkan statement mengakui BELUM menonton film 2012 tersebut dan hanya berfasarkan katanya orang (ada di detik.com)

      fakta lagi, film 2012 TIDAK menceritakan tentang kiamat, (baca sinopsis di imdb.com)

      dan, ditambah lagi MUI Pusat menyatakan tidak ada permasalahan dengan penayangan film 2012

      ekses dari statement ini, terjadi pro kontra, ada yg tidak setuju dengan pelarangan ini, dan sampai menjurus penghujatan/penghinaan, sampai ke masalah SARA

      masalah sebelumnya/pada awalnya ada kata2 emosional dari saya, saya sudah minta maap, tapi kritis itu bukan haram kan, boleh toh, selama masih dalam koridornya, kenapa tetap kritis, coba dilihat dari fakta lagi, ternyata dari ulama pun berbeda pendapat, ada yg sependapat dengan statemenet pelarangan tersebut dan ada pula yg .. yah bisa dibilang sependapat dengan pemikiranku, berarti paling nggak bisa dikatakan landasan pemikiranku juga ternyata di amini oleh sebagian ulama/cendekiawan mulsim yang memiliki ilmu yg jauh lebih tinggi dari aku, logikanya begitu kan ya 🙂
      ..

      Suka

  7. kalo dipikir perasaan yg sama kita alami, mungkin bedanya kalau aku ngadepin temen2 yg non muslim, mereka menertawakannya, lalu apa aku harus diam? tentu tidak toh,.. harus ada langkah / sikap aktif untuk meng-counternya..

    sama juga, kalau cuma bilang “jangan buat fitnah.. jangan bgini.. jangan bgitu.. ” tapi gak mencoba untuk menjelaskan kenapa2nya.. yo gak mari mari…

    “….kl ada yg salah bukannya diluruskan malah diketawain ..”

    nah ayo diluruskan! bukan malah hanya memarahi yang mengetawakan

    🙂

    Suka

  8. kl temen2 sampeyan yg non muslim itu ngetawain..berarti mereka tdk menghormati dan menghargai sampeyan sbg muslim to??
    apa bs sampeyan menjelaskan ke mereka dg dasar hadits, sunnah dan al qur’an??

    Suka

    • masalah nya bagaimana menjelaskannya kalau statemen pelarangan menonton itu lemah, dan penilaian lemah ini juga bukan dari aku tok lo ya.. coba baca link di “artikel lain” di atas, beliau beliau para ulama dan cendekiawan pun menilai hal yg sama ini bukan fitnah lo ya…

      akan lebih mudah menjelaskan kalau saja semua umat islam memiliki 1 pikiran yg sama

      masalahnya ini berbeda, yang satu melarang dengan alasan spt itu yg lain tidak masalah

      bagiamana kita bisa punya landasan untuk mengcounter sikap mereka kalau tidak 1 kata?

      Suka

      • coba cooling down dikit…

        situ sndiri yang bilang “hidup ini pilihan Mau nonton silahkan..mau enggak nonton jg silahkan. ”

        kalo bole aku ambil kesimpulan dari kalimat itu berarti, intinya tidak ada masalah dengan film itu, its just a movie, betul gak?

        berarti juga, sebetulnya tidak perlu ada pelarangan menonton film itu, betul gak?

        gampangnya gini deh, setuju sama yg mana? setuju pendapat MUI Kabupaten Malang atau MUI Pusat?

        Suka

  9. bakalan penuh comment sampeyan ini dgn perdebatan kita berdua..
    ulama dan cendekiawan aja punya pendapat yg berbeda..
    makanya balik lagi..hidup adlh pilihan..silahkan mau nonton apa enggak.. cuma aku yg dr awal gak setuju dan MARAH adalah..org2 yg menhujat dg kasar MUI malang khususnya..makanya aku bilang diam itu lebih baik dr pd kasi komen dgn gak ada dasar ilmunya?? JELAS?? la sampeyan mbalik2 terus ke masalah diketawain..terus sekarang landasan lemah..yo tanyakan ke MUI apa landasan mereka to..mosok aku sing jawab..:P! Mosok gak bisa beri penjelasan bijaksana kpd tmn2 yg ngetawain itu?? mosok bolak balik tanya ke aku realnya gimana?? bagaimana pembelaan sampeyan sbg muslim kl dilecehkan bgitu..
    *td katanya diketawain..skrg landasan lemah..Q%$%#@%#@%$#@%$*

    Suka

    • ” …cuma aku yg dr awal gak setuju dan MARAH adalah..org2 yg menhujat dg kasar MUI malang khususnya.. makanya aku bilang diam itu lebih baik dr pd kasi komen dgn gak ada dasar ilmunya?? ..”

      la mangkanya aku posting artikel ini tuh tujuannya utk clear-kan semoga ga ada lagi saling menghujat, dan saya sudah tidak mengeluarkan hujatan, aku juga bilang berulang ulang kalo aku setuju kita gak boleh saling hujat

      dan kalaupun saya katakan atau punya pendapat dasar lemah apakah itu bentuk hujatan? bentuk fitnah?

      toh ternyata itu juga sesuai dengan pemikiran dari beberapa ulama MUI pusat, jadi dasar ilmu nya ada toh ternyata, kalau tidak ada dasar ilmunya pasti MUI pusat pun mengamini MUI kabupaten Malang, logikanya kan begitu btul gak?

      selama ini aku jelasin ke “mereka” itu ya yg sesuai dengan pemikiranku, yang mana sesuai juga dengan pemikiran MUI pusat… intinya tidak ada masalah dengan film itu, titik. jelas sampai disini?

      🙂

      Suka

  10. loh..itu film kan buatan non muslim..
    ya jangan sampe MUI jadi di Tuhankan..
    Ulama harus di hormati.. itu pendapat mereka. dan pendapat ulama itu berbeda-beda..
    ingat..MUI itu=Majelis..berarti kumpulan,pasti ada yang berbeda pendapat toh?
    tinggal kita yang bisa menfilter mana yang baik dan buruk, mw nonton ato tidak tergantung hati kita. Right???

    Suka

    • iya, kesimpulan

      1. menghujat sesama muslim DILARANG , setuju!
      2. menghormati MUI sebagai wadah umat Islam, setuju!
      3. nonton ato tidak nonton, terserah, setuju!
      4. mengkritisi pelarangan menonton (MUI pusat berbeda pendapat dengan MUI Kab. Malang berarti MUI pusat juga mengkritisi) diperbolehkan asal dengan bijak, setuju (?)
      5. kita akhiri aja debat berkepanjangan ini, dan lebih baik mencari solusi untuk menjernihkan kasus ini terutama memberikan pengertian yg komprehensif kepada mereka yang (1) sesama muslim yg masih melakukan penghujatan (2) non muslim banyak berpikiran negatif tentang MUI khususnya atas kasus ini, setuju!

      .. berpelukkaaann…. 🙂

      Suka

  11. @fajarembun: harus diluruskan lagi…aku tidak dalam kontek meng Tuhankan MUI..tp menghormati dan menghargai pendapat mereka. Jd kl ada yg menhujat..aku ikut marah..apa salah?? katanya sesama muslim adalah bagaikan satu tubuh..ketika bagian yg satu sakit..atau diserang..bagian yg lain ikut merasakannya?? RIGHT?!!!

    Suka

  12. biarkan aja MUI begitu.
    biarkan aja farras begitu.
    klo mo nonton ya nonton.
    ga nonton ya ga usa nonton.
    kalo misalnya dipertanyakan kenapa MUI ga ngebolehin ya udah bilang aja, ga ngerti dasarnya kenapa. karena memang ga ngerti kan?

    uda deh capek ngebahas agama.

    movie is just a movie. kalo mensikapi berlebihan hasilnya jg lebay. toh MUI jg belom ngeliat filmnya sendiri uda maen nglarang aja.

    Suka

  13. ehem… setelah saya liat² [dan baca dan amati dan pahami] sepertinya kok jadi melenceng dari 2012-nya sendiri ya.. sebenarnya sekarang balik ke yang salah memang pantas diingatkan, mengingatkannya kasar atau enggak itu balik lagi ke pribadinya masing². Sekarang memang jelas kalo pelarangan yang dilakukan MUI Malang itu lemah landasan, kalo memang ada yang ngetawain ya emang pantes soalnya itu salah kan.. harusnya ada landasan kuwat wat wat baru melarang.. trus masalah ketawa, makanya BIAR MUI NGGAK DIKETAWAIN, banyak yang protes dengan keputusan pelarangan ituu… dengan banyaknya yang protes kan biar MUI sekali lagi mempertimbangkan apa yang harus mereka lakukan.. itu salah satu cara memperjuangkan sesuatu kaaan? yaa.. terlepas dari itu.. marilah kita menyisihkan emosi kitaaa… lalalalaaaa.. *nonton 2012 aaah*

    Suka

  14. wuih… rame ternyata..

    saya pribadi bisa memahami kesulitan mas sandy untuk menjelaskan mengenai ‘kehebohan’ yang ada kepada teman2 mas sandy yang non muslim.. memang butuh pengolahan informasi lebih itu mas karena perbedaan perbendaharaan bahasa, tapi itu tidak akan menghalangi untuk menyampaikan sejelas2nya 🙂

    ketika kontroversi film ini mencuat dengan segala pro-kontra yang ada, itu semua berujung pada satu hal saja.. yaitu kurangnya informasi

    informasi? iya, karena kurangnya informasi mengenai isi film ini, dan terlalu banyaknya kontroversi lain yang dihubungkan dengan film ini karena film ini judulnya 2012..

    kekurangan informasi memang wajar jika menimbulkan miss interpretasi.. disinilah dibutuhkan mereka-mereka yang bisa melihat kedua sisi, sisi pro dan sisi kontra, yg pro harus mau melihat dari sisi kontra dan sebaliknya.. jika memang tidak bisa, harus ada pihak lain yang berdiri ditengah untuk memberikan penjelasan secara rigid..

    dan siapakah yang bisa memberikan penjelasan secara rigid untuk membantu mas sandy? karena jangan sampai kita membenarkan sebuah asumsi sebagai sebuah fakta.

    saya sendiri sudah nonton film ini dan memahami apa yang mungkin dikhawatirkan oleh bapak-bapak MUI, dan jika tulisan ini dibaca oleh beliau-beliau, saya ingin menyampaikan bahwa bapak-bapak tidak perlu khawatir karena film ini tidak menyinggung mengenai kiamat dan sekitarnya.

    karena film ini secara ilmiah bercerita mengenai kemungkinan efek terbesar dari global warming dan ledakan badai matahari, dan di film itu pun dunia tidak berakhir, hanya berubah menjadi “bulan 01 tahun 01” diakhir cerita. yang mencoba menyentuh penonton dengan sekali lagi drama hubungan keluarga ayah dan anak, perceraian, dst.

    Suka

    • nah kalo bentuk kritisi seperti ini kan bagus to ya..
      tidak berbentuk dan mengandung hujatan, makian bahkan fitnah 🙂

      nah buat temen2 yg mo mengkritisi MUI , (eh boleh toh kita kritisi), setuju kan ya kalo modelnya kayak bgini? saya yakin yang dikritisi pun gak keberatan 🙂

      iya masalahnya ada yang tanya, “la itu kenapa kok dikecam bla bla bla… ” ya saya cuma jelasin (untung juga MUI Pusat nggak ikut mempermasalahkan jadi saya punya alasan penguat) “oh ndak kok, itu cuma pendapat MUI di daerah aja, tuh dari pusat g ada masalah kok, orang bukan film tentang kiamat juga “

      Suka

  15. nah kalo tidak melihat MUI..FPI..udah..memang ga usah membawa organisasi..islam ya Islam..memang hati saya juga miris kenapa harus berbica sperti itu di publik sampai buat heboh..

    yang penting kita hormati saja mereka berpendapat..begitu pula pendapat anda si farras..dan pak sandy berpendapat itu boleh..jangan saling menertawakan saja. klo mainan tgl 2012..itu kan masehi.. kalo hijriah gmn? skrg masi 1430 Hijiriah loh… :mrgreen:

    Suka

  16. @alit (taser) aku blm nonton dah di kasih spoiler :p

    @nengbiker setuju 1000% sama km, it’s just a movie

    @farras semua org punya pendapat n pemikirannya sendiri2. imho, agama n semua penafsirannya adalah zona personal.

    FYI, film ini dikasih rate PG-13 for intense disaster sequences and some language. Artinya yang nonton sebaiknya adalah yg berusia 13 tahun ke atas. Dengan umur segitu ‘mustinya’ kita dah punya platform pengertian akan perbedaan fiksi dan non fiksi kan?

    Masalah MUI, mereka pasti punya pandangannya sendiri. Well, okay. I respect them.

    Intinya, could we just stop this controversial. Semakin di endorse tar malah makin banyak yang pengen nonton. Dan akan semakin menjadi box-office lah film ini 🙂

    Yak, jadi kapan ya aku bisa nonton film nya :p full terus euy …. *curcol*

    Suka

  17. melihat komentar2 di atas jadi sy simpulkan… 1. mbulet komen sm isi blognya gk nyambung… 2. asik sekali 3. ini nulis pake opera mini jadi susah bnget ngetiknya 4. aku berangkat ke jogja nanti jam9… 5. bunda pasti bkalan kangen sm aku… aku jg kangen bunda T__T 6. doakan sy ketrima di bpk yah… 7. terima kasih…

    Suka

  18. sik sik nanya dulu yo… wis pada nntn pa blm nih yg komentar?

    Aku udah nontonn(sombong saitik) , dan hey itu bukan fil tentang kiamat bos! itu film tentang pergeseran kerak bumi! Dan menurutku film itu warning lo buat kita kalau kita jahat terus sama bumi kita ya jadinya gitu..
    Kenapa to segalanya dijadiin yg negatif-negatif, kenapa to ga diambil positifnya. Menurutku dengan nonton itu bisa menjadikan kita takut lo. bukan takut kiamat, tapi bikin kita aware sama diri kita sendiri apa memang kalau kiamat besok pagi atau malam ini tabungan amal kita udah cukup. Jadi takut to, kalau takut kan jadi makin kenceng Ibadahnya…
    Yang diperdebatkan itu sebenernya apa sih? pendangkalan akidah? hohoho… Saya udah nonton dan saya 20000000 persen ga percaya kiamat 2012, saya percaya kiamat itu kapan aja. Jadi kita nggak bisa mendasarkan hal yg sama buat tiap orang. Yang percaya ya wes biar percaya. Bukan berarti saya mengklaim saya berhati mulia dan ga punya dosa ya, tapi itu semua tergantung yang nonton.
    Dan masalah statement kalau mau selamat harus masuk ke gereja, di film itu nggak ada tuh yg ngomong gitu. saya sepanjang film nggak sedetik pun ketiduran dan adegan itu jelas-jelas ga ada. malah gerejanya hancur kok. yang bener kalau mau selamat harus masuk bahtera/ kapal besar.
    Dan masalah SARA, justru film itu mengajarkan kita agar menghormati dan menyayangi semua manusia. kaya miskin dengan agama apapun. Tadinya bahtera itu khusus orang tertentu aja, tapi akhirnya dibuka buat semua orang.
    Nonton dulu please baru ambil kesimpulan.
    Dan lagi positifnya, kita mestinya sebagai orang Indonesia berfikir positif. Daripada cuma ngeritik mending ayo kita belajar sama orang2 itu gimana caranya bikin spesial efek sebagus itu. Mungkin someday, orang Indonesia terutama yang muslim bisa bikin film dakwah dengan spesial efek sekeren 2012

    It’s Just a Movie. Masalah Percaya ga Percaya, biarlah yang nonton yang menilai. Dan hey, sekali lagi jangan percaya Infotainment, itu bukan film tentang kiamat, Nonton aja dulu kalau ga Percaya!

    Suka

  19. Karna saia blom nonton pilem inih (males ngantri), Saia NO COMMENT

    Yang pasti, saia percaya adanya kiamat dan gak percaya sama sekali kalo akan datang di tahun 2012. Kalo gak salah, di salah satu hadits, datangnya kiamat setelah umat Islam “dimuliakan” lagi (gak dijajah kayak skrg). *mohon dikoreksi*

    Nanggepi yg MUI, saia ambil sisi yg lain sajah. Efek dari pilem inih luwar biasa dahsyat™, utamanya pada pihak yg belum dewasa *dlm arti yg sebenarnya*, utamanya anak2. Beberapa kasus sudah ditemukan, ketakutan anak2 setelah denger isu kiamat di 2012.

    Tp, mang lebih penting mikir “kurangi pronogapri” dari pada mbendung isu yg sudah tak terbendung.

    Suka

  20. Kalau masalah kiamat, sebenarnya yang lebih tepat disebut film kiamat itu film Knowing yang diperankan oleh Nicholas Cage.

    Di situ bumi bener-bener hancur kena badai matahari, nggak ada manusia yang selamat kecuali 2 anak kecil yang dibawa ama pesawat alien. Ada ramalan berupa angka-angka, pendangkalan aqidah bahwa yang tahu bumi bakal musnah itu alien dan seterusnya.

    Tentunya film ini yang harusnya dikritisi, bukan 2012. Sebab film itu hanya film disaster biasa, seperti The Core ataupun The Day After Tomorrow.

    Kalau dilihat di IMDB 2012 itu termasuk ratingnya 6 sama dengan Transformers artinya film itu sama suxnya. Masihan bagus 9, bahkan ama Independence Day masihan bagus film Independence Day.

    Suka

  21. ternyata masyarakat kita masih dinilai bodoh ya, gampang dipengaruhi amat film2 gituan aja.. Gimana negeri ini bisa maju, kalau pemimpinnya gak pernah percaya pada masyarakatnya…

    Suka

Tinggalkan komentar